Saturday, November 15, 2014

Rangkuman Materi TKJ Bab 6- 11

BAB 6 : Standar dan Organisasi wireless LAN
·      Ada tiga lisensi bebas keetapan band ISM FCC yang dapat digunakan yaitu band 900 MHz, 2.4 GHz,dan 5.8 GHz.
1.      Band 900 MHz ISM
Band 900 MHz ISM memiliki range frekuensi dari 920 MHz hingga 928 MHz. Tepatnya band ini berada pada 915 MHz ± 13 MHz. Beberapa peralatan wireless masih menggunakan band 900 MHz seperti telepon rumah dan sistem kamera wireless. Organisasi yang menggunakan wireless LANs 900 MHz menemukan cara bahwa peralatan usang membutuhkan biaya yang mahal untuk digantikan perlu beberapa hardware yang tidak dapat difungsikan. Satu kartu frekuensi 900 MHz harus dibayar sebanyak $800 dan hanya boleh ditransmisikan dengan kecepatan hingga 1 Mbps. Jika dibandingkan, 802.11b memiliki kecepatan hingga 11 Mbps dan dijual dengan harga sekitar $100. Penemuan pendukung atau pengganti untuk unit 900 MHz yang telang usang hampir mustahil.
2.      Band 2.4 GHz ISM
Band ini digunakan untuk seluruh 802.11, 802.11b dan 802.11g dan hingga sejauh ini paling banyak mendiami area dari tiga band yang dihadirkan dalam bab ini. Band 2.4 GHz ISM ini memiliki batas 2.4000 GHz dan 2.5000 GHz, hanya frekuensi 2.4000-2.4835 yang biasanya digunakan perangkat wireless LAN. Alasan yang mendasar unutk batasan ini karena FCC memiliki ketetapan daya output hanya untuk range frekuensi ini pada band 2.4 GHz ISM.
3.      Band 5.8 GHz ISM
Band ini dapat disebut juga Band 5 GHz ISM. Band 5.8 GHz ISM memiliki batas antara 5.725 GHz dan 5.875 GHz dengan luas bandwidth sebesar 150 MHz. Band frekuensi ini tidak ditetapkan untuk penggunaan piranti wireless LAN. Band 5.8 GHz ISM tumpang tindih dengan band lisensi bebas yang lain, band upper UNII, yang akan menyebabkan kekacauan dengan frekuensi upper 5 GHz yang digunakan untuk wireless LAN.
·      Band 5 Ghz UNII disusun atas tiga band lebar 100 MHz secara terpisah yang mana digunakan oleh 802.11a. Tiga band tersebut adalah lower band, middle band dan upper band. FCC mengamanatkan bahwa lower band digunakan dalam ruangan, middle band digunakan di dalam ruangan atau di luar ruangan dan upper band dialokasikan untuk penggunaan di luar ruangan.
·      Lower band ditempatkan pada 5.15 GHz dan 5.25 GHz dan ditetapkan oleh FCC memiliki daya output maksimum yaitu 50mW. Ketika diimplementasikan pada peralatan 802.11a, IEEE memiliki ketetapan 40 mW (80%) dari daya output maksimum untuk peralatan 802.11a yang digunakan pada lower band di dalam ruangan.
·      UNII middle band ditempatkan pada 5.25 GHz dan 5.35 GHz dan ditetapkan memiliki daya output sebesar 250 mW oleh FCC. Daya output yang ditetapkan oleh IEEE untuk UNII middle band adalah 200 mW. Batasan daya ini mengizinkan antar perangkat dalam ruangan atau di luar ruangan  dan  biasanya digunakan untuk lompatan yang pendek diluar ruangan antar gedung yang berdekatan.
·      Upper band dipesan untuk hubungan di luar ruangan dan dibatasi oleh FCC dengan daya output hingga 1 Watt (1000 mW). Band ini mengisi range frekuensi antara 5.725 GHz dan 5.825 GHz dan sering keliru dengan band ISM 5.8 GHz. Peraturan daya output FCC menyelenggarakan aturan tertentu mengenai radiasi daya oleh unsur antena, tergantung pada apakah diimplementasikan pada suatu point-to-multipoint atau suatu point-to-point. Terminologi yang digunakan untuk daya rdiasi oleh antena adalah Equivalent Isotropically Radiated Power ( EIRP).
·      Link PtMP mempunyai koneksi sentral point dan dua atau lebih koneksi non-sentral. Link PtMP secara khas diatur dikonfigurasi dalam suatu hub-n-spoke topologi. Koneksi sentral point mungkin atau tidak mungkin mempunyai suatu antena omnidirectional (suatu antena omnidirectional menghasilkan 360 derajat pancaran horizontal).
·      Link Ptp termasuk antena pemancar directional tunggal dan antena penerima directional tunggal. Hubungan ini termasuk tipe building-to-building atau link serupa dan harus mentaati aturan khusus. Ketika memasang suatu link PtP, batas daya 4 Watt nyaris menghilang menuju ke batas daya. Berkenaan dengan suatu link PtP, FCC mengamanatkan bahwa untuk tiap-tiap 3 dBi diatas awal penguatan antena sebesar 6dBi, daya pada intentional radiator harus dikurangi oleh 1 dB di bawah awal + 30 dBm.
·      The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) adalah pembuat standar untuk hal-hal yang berhubungan informasi teknologi di Amerika Serikat. IEEE membuat standar di dalam hukum yang diciptakan oleh FCC. IEEE banyak membuat standar teknologi seperti Public Key Cryptography (IEEE 1363), FireWire (IEEE 1394), Ethernet (IEEE 802.3), and Wireless LANs (IEEE 802.11). Ini adalah bagian dari tugas IEEE untuk mengembangkanstandar untuk operasi wireless LAN dalam framework dari peraturan FCC dan regulasi.  Berikut ini adalah empat standar utama IEEE untuk wireless LAN :
a.       802.11
Standar 802.11 adalah standar pertama yang menguraikan penggunaan wireless LAN. Standar ini berisi semua teknologi transmisi termasul Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Frquency hoping Spreaf Spectrum(FHSS) dan infrared. Standar IEEE 802.11 menguraikan sistem DSS yang hanya beroperasi pada 1 Mbps dan 2Mbps. Jika sistem DSS beroperasi pada kecepatan data lain dengan baik, seperti  1 Mbps, 2Mbps dan 11 Mbps, sistem tersebut masih tetap menjadi sistem yang memenuhi standar.
b.      802.11b
Meskipun standar 802.11 telah sukses mengizinkan DSSS sebaik sistem FHSS, teknologi telah membuat perkembangan standar. Segera setelah persetujuan dan pengimplementasian dari 802.11, wireless LAN DSSS sedang mengubah kecepatan data hingga 11 Mbps. Tetapi, tanpa standar untuk memandu penggunaan dari beberapa peralatan akan dapat menjadi permasalahan dengan interoperabilitas dan implementasi. Banyak pabrik yang mengatasi kebanyakan permasalahan implementasi, jadi tugas IEEE adalah relatif mudah yaitu menciptakan suatu standard mengikuti penggunaan umum dari wireless LAN pada market/pasar.
c.       802.11a
Standar 802.11a menguraikan tentang penggunaan peralatan wireless LAN pada band 5 GHz UNII.Penggunaan pada band UNII secara otomatis membuat peralatan 802.11a tidak kompatibel dengan peralatan lain yang sesuai dengan standar dari seri 802.11 yang lainnya. Alasan dariketidakcocokan ini adalah sederhana : sistem yangmenggunakan frekuensi 5 GHz tidak akan bisa berkomunikasi dengan sistem yang menggunakan frekuensi 2.4 GHz.

d.      802.11g
802.11g menyediakan kecepatan maksimum yang sama dengan 802.11a, yang menggabungkan kembali kecocokan Peralatan 802.11b. Kecocokan ini akan membuat mutu wireless LAN meningkat yang sederhana dan murah. Sejak 802.11g Merupakan teknologi  baru, peralatan 802.11g waktu itu belum tersedia. Penggunaan IEEE 802.11g ditetapkan pada band 2.4 GHz ISM. Untuk mencapai kecepatan data yang lebih tinggi ditemukan didalam peralatan 802.11a, 802.11g menggunakan teknologimodulasi Orthogonal Division Frequency Multiplexing (OFDM).
e.       IEEE 802.11
IEEE 802.11 adalah salah satu dari dua standar yang menguraikan penggunaan frekuensi hoping pada sistem wireless LAN. Standar 802.11 menguraikan penggunaan sistem FHSS pada 1 dan 2 Mbps. Banyak sistem FHSS pada pasar dimana memperluas fungsinya dengan menawarkan mode yang beroperasi pada 3-10 Mbps, tetapi hanya sebagai DSSS. Jika sistem beroperasi pada kecepatan selain 1&2 Mbps, sistem tersebut tidak dapat diharapkan untuk komunikasi secara otomatis dengan selain perangkat 802.11. Produk 802.11 beroperasi dengan baik pada band 2.4 GHz ISM antara 2.4000 dan 2.4835 GHz. Infrared juga dicakup oleh 802.11 yang merupakan teknologi light-based dan tidak dapat dimasukkan pada band 2.4 GHz ISM.
·      Teknologi wireless LAN lain yang digunakan pada saat ini yaitu :
1.      HomeRF
HomeRF beroperasi pada 2.4 GHz dan menggunakan teknologi frekuensi hoping. Lompatan peralatan HomeRF yaitu sekitar 50 lompatan tiap detik-sekitar 5 hingga 20 kali lebih cepat daripada peralatan FHSS 802.11. Versi baru dari HomeRF yaitu menggunakan “wide band” baru peraturan frekuensi hoping yang disetujui oleh FCC dan merupakan versi pertama yang melakukannya.
2.      Bluetooth
Bluetooth adalah teknologi frekuensi hoping lain yang beroperasi pada band 2.4 GHz ISM. Kecepatan hop dari peralatan bluetooth ini adalah sekitar 1600 hop tiap detik (sekitar 625µs kali). Tingginya kecepatan lompatan  juga memberikan teknologi terbaik untuk noise spurious narrow band. Sistem bluetooth tidak dapat didesain untuk troughput yang tinggi tetapi cukup penggunaan yang sederhana, daya yang lebih kecil, dan cakupan yang pendek (WPANs). Konsep IEEE 802.15 yang baru untuk WPANs termasuk spesifikasi bluetooth.
3.      Infrared
Infrared adalah teknologi dengan dasar transmisi cahaya dan bukan spread spectrum-semua teknologi spread spectrum menggunakan RF radiasi. Alat-alat IR dapat mencapai angka maximum 4 Mbps di jarak dekat, tetapi sebagai teknologi cahaya dasar, sumber lain dari cahaya IR dapat campur dengan transmisi IR. Kecepatan data alat IR adalah sekitar 115 kbpsd, yang baik untuk menukar data antara alat-alat handheld. Keuntungan penting jaringan IR yaitu tidak mengganggu jaringan RF spread Spectrum. Untuk alasan ini, ada 2 pelengkap dan dapat dengan mudah digunakan bersama.
4.      OpenAir
Keamanan peralatan IR yang sempurna memiliki dua alasan utama. Pertama, IR tidak bisa menempuh pada kekuatan yang rendah (maksimum 2 mW) dan detik/second, suatu hacker harus secara langsung menginterupsi pancaran  dalam rangka mengakses gain pada informasi yang sedang ditransfer. Jaringan single room yang memerlukan konektivitas wireless harus memberikan keamanan dari jaringan IR. Dengan PDAS dan laptop, IR digunakan untuk hubungan point-to-point pada cakupan are yang sangat pendek maka keamanan menjadi hal yang utama.


BAB 7: NETWORK ARCHITECTURE
·      Locating a wireless LAN (Penempatan suatu LAN) Ketika kita akan  menginstal, mengatur, dan akhirnya memulai mengkonfigurasi suatu LAN, device klien seperti suatu USB klien atau PCMCIA kartu, klien akan secara otomatis “ listen" untuk melihat jika ada suatu wireless LAN di dalamnya. Proses listening ini disebut membaca scanning. scanning terjadi sebelum proses yang lain, yaitu bagaimana klien menemukan jaringan itu. Scanning ada dua macam, yaitu scanning pasif dan scanning aktif.
1.      Scanning pasif
Scanning pasif adalah proses listening untuk rambu pada [atas] masing-masing saluran untuk suatu periode waktu tertentu yang spesifik mengikuti setasiun (initialized). Rambu ini dikirim oleh acces point menunjuk (infrastruktur mode) atau setasiun klien (ad hoc mode), dan membaca sekilas karakteristik tentang akses point atau setasiun yang didasarkan pada rambu ini.
2.      Scanning aktif
Scanning aktif melibatkan pengiriman dari suatu permintaan pemeriksaan membingkai dari suatu stasiun wireless. Setasiun mengirimkan pemeriksaan ini membingkai dimana mereka dengan aktif mencari-cari suatu jaringan untuk bergabung dengannya. Pemeriksaan membingkai akan berisi salah satu SSID, menyangkut jaringan yang mereka ingin bergabung dengan atau suatu siaran SSID. 
·                     Proses dalam menghubungkan untuk suatu wireless LAN terdiri dari dua sub-processes yang terpisah, yaitu authentication dan association.
1.      Authentification (pengesahan)
Authentification adalah proses di mana suatu wireless node ( Kartu PC, USB Klien, dll.) mempunyai identitas yang dibuktikan oleh jaringan ( padau mumnya akses point) untuk node tersebut sedang mencoba untuk menghubungkan. Verifikasi ini terjadi ketika akses point klien yang sedang menghubungkan verifikasi bahwa klien adalah siapa [itu]. Untuk meletakkan nya cara yang lain, akses point bereaksi terhadap suatu klien yang meminta untuk menghubungkan denganmembuktikan identitas client sebelum koneksi terjadi.
2.      Association
Suatu saat wireless klien telah dibuktikan keasliannya, klien kemudian berhubungan dengan akses point. Kemudian dihubungkan status di mana suatu klien diijinkan untuk meloloskan data melalui/sampai pada suatu akses point. Jika kartu PC dihubungkan untuk suatu akses point, dihubungkan untuk akses point itu , maka terjadi jaringan. Proses menjadi berhubungan adalah sebagai berikut. Ketika suatu klien mengharapkan untuk berhubungan, klien mengirimkan suatu pengesahan meminta kepada point akses dan menerima balasan suatu pengesahan tanggapan. Setelah pengesahan diselesaikan, setasiun mengirimkan suatu permintaan asosiasi membingkai kepada akses point yang menjawab kepada klien dengan suatu tanggapan asosiasi membingkai salah satu membiarkan atau menolak asosiasi.
·                Service Sets
Merupakan suatu service set mendiskripsikan komponen-komponen dasar dari keseluruhan operasional dalam wireless LAN. Dengan Kata Lain,ada tiga jalan untuk mengatur suatu wireless LAN, dan masing-masing jalan tersebut memerlukan suatu perangkat keras yang berbeda . Ke tiga jalan untuk mengatur suatu wireless LAN adalah Basic service set,Extended service set, Independent basic service set.
·                Power Management Features
Wireless client beroperasi di dalam salah satu dari dua power management modes yang ditetapkan oleh IEEE 802.11 standard. Mode management power ini adalah mode yang aktif, yang mana biasanya disebut continuous aware mode (CAM) dan power save, yang biasanya disebut power save polling (PSP) mode.
·                Continuous Aware Mode (CAM)
Continuous Aware Mode adalah pengaturan selama wireless klien yang menggunakan kekuatan yang penuh, tidak “ tidur,” dan secara konstan di dalam komunikasi reguler dengan akses point. Komputer yang tetap terhubung dengan suatu AC power outlet menggerakkan saluran secara terus-menerus seperti suatu server atau desktop harus di-set untuk CAM.
·                Power Save Polling (PSP)

Menggunakanlah mode Power Save Polling mengijinkan suatu wireless klien untuk “ tidur”. Dengan tidur, kita artikan bahwa klien benar-benar menurun power untuk suatu sejumlah waktu yang sangat pendek, atau sepersekian detik. Tidur ini adalah cukup waktu untuk menambah jumlah power pada wireless klien. Pada Gilirannya, power yang disimpan oleh wireless klien memungkinkan suatu laptop komputer, sebagai contoh, untuk bekerja pada periode waktu lebih panjang pada dengan menngunakan baterei, membuat pemakai itu yang lebih produktif.

BAB 8.  MAC DAN PHYSICAL LAYERS
·                Wireless LAN Frames vs. Ethernet Frames
Ketika client berada pada suatu jaringan, client dan yang lainnya yang berada pada suatu jaringan akan berkomunikasi dengan passing frame yang berseberangan dengan jaringan, dimana cara kerjanya hampir sama dengan cara beberapa jaringan IEEE 802. Wireless LAN frame berisi informasi yang lebih dibandingkan dengan Ethernet frame. Dengan Ethernet frame 802.3, ketika memilih jaringan administrator, digunakan frame dengan tipe yang sama untuk mengirim semua data melalui kabel ataupun tanpa kabel. Ethernet 802.3 mempunyai ukuran frame maksimum sebesar 1518 bytes sebelum fragmentasi digunakan yang standart, tetapi dapat dinaikkan sampai mencapai 9000 bytes (disebut dengan jumbo Frame). Frame yang lebih besar dari 1518 bytes biasanya digunakan untuk melengkapi standart. Frame wireless LAN mempunyai ukuran frame maksimum sebesar 2346 bytes sebelum 802.11 membutuhkan fragmentasi. Terdapat 2 ukuran preamble (disebut juga PLCP preamble) panjang (128 bits) dan pendek (56 bits).
·                Terdapat 3 perbedaan kategori dari frame yang dibangkitkan dengan batas-batas dari format frame. tipe masing-masing kategorinya adalah:
1.      Management Frames
a.       Association request frame
b.      Association response frame
c.       Reassociation request frame
d.      Reassociation response frame
e.       Probe request frame
f.       Probe request frame
g.      Beacon frame
h.      ATIM frame
i.        Disassociation frame
j.        Authentication frame
k.      Deauthentication frame
2.      Control Frames
a.         Request to send (RTS)
b.        Clear to send (CTS)
c.         Acknowledgment (ACK)
d.        Power-Save Poll (PS Poll)
e.         Contention-Free End (CF End)
f.         CF End + CF Ack
3.      Data Frames
Beberapa dari tipe frame (seperti yang disebutkan diatas) digunakan sesuai fungsinya dalam keseluruhan tipe dari wireless frame. Perbedaan utama dari Ethernet frame 802.3 adalah pengimplementasiannya pada Media Access Control (MAC) sub layer dari Data Link layer dan seluruh Physical layer.
·                Collision Handling
Perbedaan terbesar antara CSMA/CA adalah CSMA/CA menghindari collision dan penggunaan acknowledgements (ACKs). Penggunaan dari acknowledgements, atau ACKs, bekerja dengan cara yang mudah. Ketika pemancar pengirim wireless mengirimkan paket, pemancar penerima mengirim balik ACK sekali setelah penerima paket. Jika pemancar pengirim tidak menerima ACK, pemancar pengirim beranggapan bahwa terjadi collision dan akan mengirimkan kembali data tersebut.CSMA/CA, ditambahkan jumlah ukurannya untuk kontrol data dan digunakan pada wireless LAN, karena diperkirakan akan bertambah 50% dari jumlah bandwith yang tersedia pada wireless LAN. CSMA/CD jumlahnya juga akan bertambah, tetapi hanya 30% dari rata-rata yang digunakan pada jaringan. Ketika jaringan Ethernet terjadi kemacetan, CSMA/CD dapat bertambah jumlahnya mencapai 70%, ketika kemacetan terjadi jaringan wireless throughputnya hanya bersisa sekitar 50-55%.
·                Fragmentasi
Standart IEEE 802.11 mendukung untuk fragmentasi.Dengan bertambahnya besar paket, kemungkinan terjadinya interferensi selama paket dikirimkan dapat berkurang. Seperti yang diilustrasikan dalam gambar 8.1. untuk mengatur agar fragmentasi dapat menghasilkan througput yang maksimal dalam jaringan 802.11 adalah bagian yang penting dalam pengaturan jaringan wireless LAN. Salah satu tujuan digunakannya fragmentasi adalah untuk memperbaiki throughput suatu jaringan pada saat terjadi kesalahan dalam pencatatan paket yang error dalam jaringan dan membetulkan fragmentasi ke keadaan semula.
·                Dynamic Rate Shifting (DRS)
Adaptive (atau Automatic) Rate Selection (ARS) dan Dynamic Rate Shifting (DRS) keduanya digunakan untuk membuat metode dari pengaturan kecepatan yang dinamis pada client wireless LAN.Pengaturan kecepatan ini terjadi antara bertambahnya jarak antara  client dan access point atau pertambahan dari interferensi.System penyebaran spectrum modern didesain untuk lompatan discrete untuk spesifikasi data rate, seperti 1, 2,5.5, dan 11 Mbps. Dengan jarak penambahan antara access point dan pemancar. Sinyal akan berkurang dari point, dimana jumlah data rate tidak dapatdipelihara.Gambar 8.2 menggambarkan bahwa jarak antara pertambahan access point dan pengurangan data rate.
·                Distributed Coordination Function
Distributed Coordination Function (DCF) merupakan metode access yang ditetapkan oleh standart 802.11 dan digunakan untuk semua pemancar wireless LAN untuk access dalam media transmisi (RF) menggunakan  protocol CSMA/CA. Dalam pelayanannya, Access Point diset sama dengan cara IEEE 802.3 dalam mengirimkan data, dan DCF merupakan suatu mode dimana access point mengirimkam data.
·                Point Coordination Function
Point Coordination Function (PCF) adalah mode transmisi yang dimana pengiriman frame dalam wireless LAN menggunakan mekanisme polling. Ketika menggunakan PCF, access point dalam wireless LAN melakukan polling. Untuk alasan ini, jaringan tidak dapat memaanfaatkan PCF, karena dalam jaringan ad-hoc bukan access point yang melakukan polling.
·                Interframe Spacing   
Interframe spacing adalah syarat kita dalam menggunakan standarisasi penggunaan space yang digunakan semuanya dalam wireless LAN 802.11.
·                Tiga tipe dari Spacing
1.      Short Interframe Space (SIFS)
SIFS adalah space interframe yang pendek. SIFS digunakan sebelum dan sesudah dimana semua tipe dari pesan telah dikirim. Dibawah ini adalah daftar penggunaan SIFS
a.       RTS - Request-to-Send frame, digunakan untuk cadangan oleh pemancar.
b.      CTS - Clear-to-Send frame, digunakan untuk meresponse access point RTS frame yang berhubungan dengan pemancar
c.       ACK- Acknowledgement frame digunakan untuk memberitahu pemancar pada saat mengirimkan data.
2.      Point Coordination Function Interframe Space (PIFS) Pifs mempunyai durasi yang lebih pendek dibandingkan DIPS (lihat gambar 8.3). PCF hanya bekerja denga DCF, dan tidak berdiri sendiri , ketika access point berhenti melakukan polling pemancar dapat meneruskan untuk mentransmisikan data kembali dengan menggunakan mode DCF.
3.      Distributed Coordination Function Interframe space (DIFS)
DIFS mempunyai interframe space yang lebih panjang dan digunakan dalam pemancar 802.11 yang berfungsi sebagai pendistribusi.
·                Time Slot
·                Time slot digunakan untuk metode clock. Teknologi wireless LAN menetapakan besaran time slot sebagai berikut :
a.       Time Slot FHSS = 50uS
b.      Time Slot DSSS = 20uS
c.       Time Slot Infrared = 8 uS
Dengan catatan :
·           PIFS = SIFS + 1 Time Slot
·           DIFS = PIFS + 1 Time Slot

·                Proses Komunikasi
Periode waktu superframe bergantung pada tiga peranan, yaitu :
a.       Beacon
b.      Contention Free Period (CFP)
c.       Contention Period (CP)

BAB 9.  TROBLESHOOTING INSTALASI WIRELESS LAN
1.             MULTIPATH
·           Didefinisikan sebagai karangan dari sinyal utama ditambahkan dengan duplikat atau echo gelombang bidang yang disebabkan oleh refleksi dari gelombang jauh objek antara pemancar dan penerima. Delay antara sinyal utama sesaat datang dan sinyal direfleksi terakhir datang disebut sebagai delay spread.
·           Efek multipath dapat menyebabkan beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi transmisi dari sinyal RF dengan berbeda-beda, kondisi tersebut antara lain yaitu:
a.       Penurunan amplitudo sinyal (downfade)
b.      Corruption
Saat gelombang dipantulkan pada penerima tidak terjadi perbedaan fase terhadap sinyal aslinya menyebabkan amplitudo gelombang berkurang dengan besar.
c.       Nulling
Terjadi saat/lebih gelombang datang dipantulkan pada penerima tidak terjadi perbedaan fase terhadap gelombang utamanya maka amplitudo sinyal utama dihapus atau null.
d.      Kenaikkan amplitudo sinyal (upfade)
e.       Istilah untuk menggambarkan multipath yang menyebabkan sinyal RF dengan daya yang kuat.
2.             TROUBLESHOOTING MULTIPATH
Efek multipath yang dapat terdeteksi saat perhitungan link budget untuk menemukan daya output yang besar tidak perlu mendapat link yang baik antar site. Perhatikan kesalahan coverage RF, karena kurangnya coverage dan refleksi multipath yang menunda sinyal utama. Disebabkan pula gelombang RF yang dipantulkan oleh logam dan struktur air yang seharusnya menghindari path sinyal.
3.             SOLUSI UNTUK MULTIPATH
Disarankan menggunakan antena diversity (menggunakan antena multiple, input, dan penerima). Ada empat tipe transmisi diversity yang digunakan oleh wireless LAN:
a.       Antena Diversity-tidak aktif: antena multiple pada single input untuk membawa sinyal ke single penerima, jarang digunakan.
b.      Switching Diversity: antena multiple pada multiple penerima, menghubungkan penerima berdasarkan pada kekuatan sinyal.
c.       Antena Switching Diversity-aktif: digunakan oleh banyak perusahaan WLAN, antena multiple pada multiple input-single penerima, sinyal yang diterima hanya melewati satu antena pada suatu waktu.
d.      Fase Diversity: memiliki teknologi yang jelas, mengatur fase antena terhadap fase sinyal yang tepat untuk kualitas sinyal.
e.       Transmisi Diversity: digunakan oleh banyak perusahaan WLAN, mengirimkan dari antena terakhir yang digunakan untuk pusat penampungan, bisa mengganti antena untuk transmisi ulang, suatu unit bisa bergantian mengirim atau menerima tetapi tidak kedua-duanya secara bersamaan.
4.             HIDDEN NODE
Adalah kondisi ditemukan dengan wireless LAN yang sedikitnya satu node tidak terdeteksi, satu/lebih node yang lain dihubungkan ke wireless LAN. Sebuah node bisa melihat akses point, tetapi tidak bisa melihat client lain yang juga dihubungkan pada akses point yang sama untuk beberapa/banyak rintangan dari jarak antar node. Hal ini disebabkan masalah sharing akses medium, menyebabkan tabrakan antar transmisi node yang menghasilkan penurunan throughput yang penting dalam wireless LAN.
5.             TROUBLESHOOTING UNTUK HIDDEN NODE
Lakukan tes terhadap penurunan troughput dan mengetahui lokasi-lokasi yang berpotensial terjadi hidden node sebisa mungkin saat pertama kali survey site.
6.             SOLUSI UNTUK HIDDEN NODE
·         Menggunakan RTS/CTS
Meliputi pengiriman paket RTS ke tujuan untuk mengirim ulang paket CTS yang baru untuk transmisi data sebelum mengirimkan data payload. Keduanya berisi panjang transmisi berikutnya sehingga pemancar menangkap frame keduanya mengetahui berapa panjang transmisi yang akan berlangsung dan pada saat mulai mengirirm lagi.
·         Menaikkan daya node
Memperbolehkan sel mengelilingi masing-masing node untuk memberbesar ukuran, termasuk node yang lainnya. Konfigurasi ini memungkinkan non-hidden node terdeteksi jika mendengar hidden node maka tidak akan lama ter-hidden.
·         Menjauhkan halangan
Peningkatan daya pada mobile  node tidak akan bekerja jika komunikasi antar node terhalang semen atau dinding baja. Sangsi untuk memindahkan rintangan tersebut, tetapi merupakan metode yang dapat menghindari hidden node. Berhati-hati dalam pemilihan rintangan pada saat melakukan survey site.
·         Memidahkan node
Agar antar node bisa saling berhubungan, user harus berpindahan agar terhindar dari hidden node yang akan memperluas wireless LAN untuk menambah coverage yang tepat terhadap hidden area, bisa menambah akses point.
7.             NEAR/FAR
Terjadi karena banyak client node yang sangat dekat dengan akses point dan seting daya nya tinggi dan ada client sangat jauh dengan akses point dan menggunakan daya transmisi yang rendah.
8.             TROUBLESHOOTING UNTUK NEAR/FAR
9.             Menggunakan design jaringan yang baik, lokasi station dalam jaringan wireless, dan transmisi daya output masing-masing node. Menggunakan wireless sniffer yang akan membawa transmisi dari semua station. Metode untuk menemukan node yang sinyalnya tidak terdengar akses point ialah memindahkan jaringan sekitar yang terlihat sebagai station yang sinyalnya jauh dari akses point dan dekat dengan akses point. Metode ini tidak terlalu memakan waktu untuk penempatan node yang tepat, tergantung ukuran dan kerumitan jaringan. Penempatan node dan pembandingan kekuatan sinyal pada node yang dekat dengan akses point dapat memecahkan masalah near/far hampir dengan cepat.
10.         OLUSI UNTUK NEAR/FAR
a.       Meningkatkan daya pada node yang jauh.
b.      Mengurangi daya pada node yang dekat.
c.       Memindahkan node yang jauh supaya dekat dengan akses point.
d.      Memindahkan akses point ke node yang jauh yang terhubung dengan nya.
11.         SISTEM THROUGHPUT
Tergantung banyak faktor misalnya banyaknya dan tipe interferensi berdampak terhadap jumlah data yang berhasil dikirim. Jarak yang jauh antara pemancar dan penerima dapat mengurangi throughput karena error besar membutuhkan pengiriman ulang. Layer data linkmemerlukan re-assembly paket dan ukuran paket. Paket yang lebih besar menghasilkan throughput lebih besar karena rasio data tambahan yang lebih baik.
12.         CO-LOCATION THROUGHPUT
Biasanya digunakan dalam wireless LAN untuk menyediakan bandwidth lebih dan throughput terhadap pemberian area pengguna wireless. Ada 3 kanal yang digunakan multiple akses point dalam bentuk area yang sama menggunakan peralatan IEEE 802.11b
13.         SOLUSI CO-LOCATION THROUGHPUT
a.       Menggunakan dua akses point
Memakai kanal 1 dan 11 dapat menjamin tidak terjadi overlap antar kanal tanpa memperhatikan dekatnya antar sistem, untuk itu tidak ada efek gangguan dalam throughput masing-masing akses point.
b.       Menggunakan peralatan 802.11a
Lebih banyak kanal yang tidak overlap, dapat digunakan pada banyak co-located akses point. Peralatan ini tidak bisa melihat, mendengar, dan berkomunikasi dengan peralatan lainnya karena band frekuensi dan modulasi nya    berbeda.
14.         TIPE INTERFERENSI
a.       Narrowband
b.      Interferensi semua band
c.       CUACA

BAB. 10 WIRELESS LAN SECURITY
·                WEP (Wired Equivalent Privacy) merupakan suatu algoritma enkripsi yang digunakan oleh shared key pada proses autentikasi untuk memeriksa user dan untuk meng-enkripsi data yang dilewatkan pada segment jaringan wireless pada LAN.WEP digunakan pada standar IEEE 802.11. WEP juga merupakan algoritma sederhana yang menggunakan pseudo-random number generator(PRNG) dan RC4 stream cipher. RC4 stream cipher digunakan untuk decrypt dan encrypt
·                Alasan memilih WEP
a.       WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah  memenuhi standar dari 802.11 yakni Exportable, Reasonably strong, Self-Synchronizing, Computationally Efficient
b.      Optional
WEP dimaksudkan untuk tujuan keamanan yakni kerahasiaan data, mengatur hak akses dan integritas data. Selain WEP terdapat standar lain yakni standar 802.1x yakni EAP atau VPN.
·                WEP Keys
WEP keys diimplementasikan pada client dan infrastrukturnya digunakan pada Wireless LAN. WEP keys ini merupakanalphanumeric character string yang memiliki dua fungsi pada Wireless LAN. Pertama, WEP keys ini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. Kedua, WEP keys dapat digunakan untuk data encryption.WEP keys terdiri atas dua tipe, yakni tipe 64-bit dan tipe 128-bit. Untuk memasuki static WEP keys melalui client atau infrastruktur seperti bridge atau access point adalah muda.
·                Static WEP Keys
Untuk mengimplementasikan static WEP keys ini kita harus mengatur secara manual WEP key pada access point dan dihubungkan ke client. Pada gambar 10.2 ini untuk memasuki WEP keys melalui infrastruktur.
·                WEP Usage
Ketika WEP diinisialisasi, paket data akan dikirimkan dengan menggunakan WEP untuk meng-encrypt. Namun paket header data yang berisi MAC address tidak mengalami proses encrypt. Semua layer 3 yang berisi source dan destination mengalami encrypt.
·                Advanced Encryption Standard (AES)
AES merupakan pengganti algoritma RC4 yang digunakan pada WEP. AES menggunakan algoritma Rijndale.
·                MAC Address Filtering merupakan metoda filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address yang bersangkutan. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti: pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access point sniffing terhadap WLAN. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti: pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access point, sniffing terhadap WLAN
·                Protocol Filtering merupakan metoda yang memungkinkan WLAN dapat menyaring paket-paket yang melalui jaringan dari layer 2 hingga layer 7. Berikut illustrasi dari protocol filtering:
·                Attack On Wireless LAN
·                Seorang hacker dapat melakukan beberapa tindakan yang tujuannya adalah untuk memperoleh hak akses secara paksa dari suatu WLAN. Beberapa metoda yang digunakan hackerantara lain:
a.       Passive attack
Eavesdroping merupakan penyerangan ke WLAN yang paling sederhana dan efektif. Metode ini tanpa meninggalkan jejak dari hacker itu sendiri. Berikut contoh illustrasi dari Passive attack
b.      Active attack
Merupakan metode hacking yang memungkinkan seseorang mendapat hak akses yang digunakan untuk tujuan merusak. Dengan metode ini memungkinkan hacker dapat mengacak-acak data pada jaringan.
c.       Jamming attack
Merupakan metode yang dapat mematikan supply tegangan pada suatu jaringan.
d.      Emerging Security Solution
Karena WLAN tingkat keamanannya rendah, dan karena mekanisme keamanan WEP pada end-to-end buruk. Maka digunakan standar IEEE 802.1x.

·                WEP Key Management
Dengan menggunakan WEP sebagai sistem keamanan maka akan dengan mudahnya hacker menembus sistem keamanan tersebut. Solusinya adalah dengan memberi WEP key untuk setiap paketnya.
·                Wireless VPN
Merupakan salah satu teknologi yang berguna dalam keamanan koneksi pada  Wireless LAN. Software yang digunakan untuk membangun VPN antara lain PPTP dan IP Sec.
·                Key Hopping Technologies
Merupakan teknologi yang memberikan solusi atas kelemahan WEP.
·                Temporal Key Integrity Protocol (TKIP)
Merupakan protokol yang membantu meningkatkan kerja dari WEP. TKIP digunakan untuk inisialisasi vektor (IV) dan menangani paket pasif yang mengalami proses snooping.    
·                Solusi yang bedasarkan AES
Solusi yang didasarkan AES mungkin akan menggantikan WEP yang mengunakan RC4, tetapi sementara solusi seperti TKIP sedang diterapkan. Walaupun sekarang ini dipasaran tidak ada produk yang menggunakan AES, tetapi tetapi beberapa penjual telah memiliki produk ini hanya tinggal menunggu keputusan release nya saja. AES memiliki tinjauan yang luas sehungga sangat effisien bagi harware dan software. Kosep 802.11i adalah konsep untuk penggunaan AES, dan merupakan sebuah pertimbangan bagi pemain industri Wierless LAN. AES sepertinya merupakan sebuah penyeleseian standart.
·                Wireless Gateway
Residential wireless gateway sekarang tersedia dengan teknologi VPN, seperti NAT, DHCP, PPPoE, WEP, MAC Filter dan bahkan sebuah built in firewall. Device ini cocok untuk kantor kecil atau lingkungan rumah dengan beberapa komputer dan jaringan ke internet. Biaya dari unit ini sangat tergantung pada servis yang ditawarkan. Beberapa dari unit hi-n bahkan mempunya static routing dan RIP v2.
·                Corporate Security Police
Sebuah perusahaan seharusnya memiliki sebuah hubungan dengan security police yang menunjukan resiko yang unik yang ditunjukkan WLAN terhadap suatu jaringan. Contoh, dari sebuah ukuran sel yang tidak tepat yang memperkenankan hacker untuk mengambil keuntungan akses jaringan pada area parkir adalah contoh yang sangat bagus dari sebuah item yang seharusnya termasuk dalam beberapa hubungan security police. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam security police adalah pasword yang baik, WEP yang bagus keamanan secara fisik penggunaan solusi keamanan yan bagus dan keteraturan perlengkapan hardware pada wireless LAN. Semua itu jauh dari sempurna mengingat solusi keamanan yang akan mengalami perubahan diantara organisasi-organisasi. Luasnya pembahasan security policy pada wireless LAN akan bergantung pada perlengkapan securitas dari organisasi seperti halnya luas dari daerah wireless LAN pada suatu jaringan.
·                Physical Security
Walaupun saat physical security menggunakan jaringan wired tradisional sangat penting tapi akan lebih penting lagi perusahaan yang menggunakan teknologi wireless LAN. Untuk alasan yang telah dibahas diawal seseorang yang memiliki sebuah wireless PC card (dan mungkin sebuah antena) tidak dapat berada dalam gedung yang sama, seperti halnya suatu jaringan mengambil keuntungan akses pada jaringan yang lain. Bahkan software pendeteksi gangguanpun tak sepenuhnya cukup untuk mencegah hacker wireless LAN untuk melakukan pencurian informasi sensitif/penting. Serangan pasif tidak meninggalkan jejak, karena tidak adanya koneksi yang dibuat. Sekarang semua itu merupakan kebutuhab pasaran yang dapat menunjukkan network card dengan mode yang menjanjikan, mengakses data tanpa membuat koneksi.
·                Inventaris Peralatan Wireless LAN dan Security Audits
Sebagai bagian dari physical security policy, semua peralatan Wireless LAN seharusnya secara teratur dicatat disahkan dan mencegah penggunaan peralatan WLAN yang tidak sah untuk mengakses organization’s network. Jika jaringan terlalu besar dan berisi sejulah peralatan Wireless yang penting, maka inventori peralatan secara berkala sangat tidak praktis. Jika masalahnya seperti ini, penyeleseian kemanan Wireless LAN sangat penting untuk diimplementasikan, yang tidak berdasar pada hardware tetapi berdasar pada username dan password atau beberapa tipe yang bukan hardware-based peneleseian keamanan.
·                Publik Wireless Network
Ini sangat mutlak bahwa mereka (corporate users) dengan informasi yang sensitif pada komputer mereka akankah terhubung dengan publik wireless LAN. Ini seharusnya menjadi masalah bagi kebijakan peusahaan bahwa semua pengguna wireless berjalan di keduanya, yaitu sofware firewall pribadi dan antiviral sofware pada labtop mereka. Kebayakan publik wireles network hanya memiliki sedikit atau bahkan tanpa pengamanan pada saat membuat hubungan/konektifitas sederhana bagi pengguna dan mengurangi jumlah  pendukung teknis diperlukan.
·                Limited dan Tracked Access
Kebanyakan perusahaan LAN memiliki beberapa metode dalam membatasi tracking akses pengguna pada LAN. Secara khusus, sistem pendukung servis authentikasi, Authorisasi, dan Laporan dipekerjakan. Tindakan pengamanan yang sama ini seharusnya didokumentasikan dan diterapkan sebagai bagian dari keamanan Wierless LAN. AAA servis akan menizinkan perusahaan untuk menempatkan penggunaan yag tepat ke kelas user tertentu. Pengunjung (misalnya) hanya boleh mengakses internet, sedangkan karyawan diperbolehkan mengakses data-data departemen dan juga mengakses intenet.


 BAB 11.  SURVEY SITE

·          Survey site Radio Frekuensi (RF) adalah peta untuk keberhasilan implementasi jaringan wireless.
·                Survey site tidak terlalu susah dan tekniknya cepat.
·                Survey site sangat penting dalam implementasi jaringan wireless.
·                Survey site digunakan untuk mendefinisikan kontur cakupan radio frekuensi dari sumber radio frekuensi (access point/bridge) dalam banyak fasilitas. site survey digunakan untuk mengetahui cakupan radio frekuensi yang dibutuhkan.
·                Manajemen jaringan sebelum survey site :
a.       Analisa fasilitas
b.      Menampilkan jaringan
c.       Penggunaan area dan tower
d.      Tujuan & kebutuhan bisnis
e.       Kebutuhan bandwith dan roaming
f.       Sumber yang digunakan




No comments:

Post a Comment